Yang Mana Kreatif Itu...

Kadang kita sulit membedakan sesuatu sebagai hasil kreativitas.bahkan,seringkali kita menyebut seseorang yang jago menulis atau berhasil menghasilkan sesuatu karya sebagai orang yang kreatif. padahal, kriteria kreatif itu banyak defenisinya loh. Tergantung persepsi kita sendiri. Makanya, jangan langsung minder atau ge-er, ketika orang menyebut dirinya kreatif atau menunjukan kita sebagai orang yang memiliki ide brilian.
Yang disebut kreativitas sejati itu nggak hanya dapat dilihat dari sisi sebuah inovasi yang diciptakan seseorang penemu terhadap karya-karya barunya. Dan, jangan salah juga, mengatur waktu sekolah dan kegiatan ekstra bagi kamu sendiri juga dapat disebut kreativitas.
Jadi, sebenarnya kita semua dapat menjadi seseorang yang kreatif asalkan nggak menutup pintu kreativitas kita sendiri. Buat yang agak bermasalah dalam menemukan kreativitas, saya punya sedikit tips neh....

Langkah pertama:
Ubah pandangan tentang kreatif yang salah. Sebab, kalau masih memikirkan kreatif dalam artian sempit, bakal sulit buat membuka pintu kreatifitas. Bangun tekad dalam pikiran dan tancapkan untuk diri sendiri defenisi kreatif.
Sertakan pula dengan semua kriteriannya guna mempermudah pencapaian. Misalnya, minat sekali pada dunia teknologi. Ya coba aja menulis apa ide untuk teknologi masa depan. Jangan takut akan karya hasil sendiri. Mulailah corat-coret diatas kertas atau dengan ngeblog(seruh koq….). Siapa tau hasil tulisan itu menjadi ide yang luar biasa untuk kedepannya. Jelek atau bagus hasilnya, jangan pernah minder karena itu adalah hasil murni dari kreativitas. Makanya, jangan pernah jiplak karya orang lain ya.....

Langkah kedua
Perluas cakrawala. Kreativias biasanya datang dari wilayah yang telah dikenal sebelumnya. Cara menumbuhkan cakrawala atau wawasan kadang menjadi masalah buat kita sendiri. Kadang, kita nggak mau repot dan nggak pernah mau mengambil risiko keluar dari zona aman kita sendiri. Padahal, untuk keluar dari zona aman itu, bisa memulai dengan beberapa cara. Misalnya, mengunjungi tempat-tempat yang berbeda. Kota yang berbeda,toko yang berbeda atau tempat makan yang berbeda dari biasanya. Pokoknya, tempat yang sama sekali belum pernah dikunjungi sebelumnya.dari kunjungan tersebut,pelajari seseuatu yang baru. Kalo perlu ikutlah kursus, dan bangun keterampilan dalam bidang yang berbeda. Soalanya semua itu akan merangsang daya imanjinasi dalam berkreasi.

Langkah ketiga
Buatlah langkah berani. Salah satu bagian dalam mengekplorasikan kreativitas adalah mengambil sebuah kesempatan dan berani bertindak. Sisi tambahnya, ada banyak aturan disini, jadi semua usaha nggak akan sia-sia dan pasti membawa keuntungan. Makannya jangan lantas menyerah, coba dulu baru mengambil keputusan. Itu baru namanya mental baja, nggak takut untuk mencoba.

Langkah keempat
Harapkan sedikit kegagalan. Artinya, jangan terlalu berharap untuk menghasilkan sepeunuhnya, dan jadikan dorongan kegagalan itu untuk maju. Salah satu alasan utama menutup pintu kreativitas adalah adanya ketakutan akan kegagalan. Sekali jatuh, atau bahkan mungkin beberapa kali nggak membuat lebih nyaman dalam menghindari kegagalan. Banyak dari inovasi mengaggumkan di dunian ini bermula dari kegagalan. Bahkan, Thomas Edison harus melakukan usaha 50.000 kali hingga di berhasil menemukan lampu yang masih kita gunakan hingga kini.

Langkah kelima
Kenali hasil yang sudah dicapai. Seringkali, kita semua melakukan kreativiats atau membuat sesuatu yang baru, dan saat seseorang memberi pujian. Kita lebih senang mengelakkannya. Jangan memandang rendah setiap hasil yang telah dicapai, bahkan meskipun itu hanya sedikit peningkatan. Terus menerus mengelak atas hasil usaha yang dicapai, dapat menutup pintu kreativitas itu sendiri. Hargailah sebuah kemajuan, bahkan jika perlu,rayakan bersama teman dan keluarga atas keberhasilan yang telah dicapai,emang nggak harus begitu.....

Labels: , , ,



Leave A Comment:

Copyright © ugi.
[TUTUP LAGI]
thanks....kawan....atas kunjungannya